Jumat, 04 April 2014

PENGERTIAN BIOS BESERTA KOMPONEN DAN FUNGSINYA


Basic Input Output System atau sering disebut dengan BIOS adalah perangkat keras yang automatis ada dan terpasang dalam MOBO (MotherBoard).
Proses pertama yang dilakukan oleh BIOS saat mesin dinyalakan yaitu Power On Self Test (POST), yaitu proses dimana BIOS melakukan test atau pengujian terhadap perangkat keras Komputer apakah berjalan dengan baik atau tidak.

Jika ada komponen yang tidak terdeteksi ataupun rusak maka BIOS akan mengirim sinyal peringatan berupa bunyi “beep” yang berbeda bunyinya pada setiap merk dan juga tergantung pada kerusakannya.

Bunyi “beep” ini sering digunakan oleh para teknisi komputer untuk melakukan Troubleshooting pada kerusakan komputer. Macam – Macam Bunyi “beep” pada setiap merk BIOS :


AMI-BIOS
* Beep 1x : RAM rusak atau tidak terpasang dengan benar.
* Beep 6x : Biasanya menunjukkan keyboard yang rusak, atau tidak terpasang dengan benar
* Beep 8x : Graphic card rusak atau tidak terpasang dengan benar pada slot.
* Beep 11x : Checksum-Error. Periksalah baterai CMOS pada motherboard.


Award-BIOS
* Beep 1x panjang terus menerus : RAM rusak, atau tidak terpasang dengan benar.
* Beep 1x panjang, 1x pendek : Ada masalah dengan RAM atau Motherboard
* Beep 1x panjang, 2x pendek : Graphic card rusak atau tidak terpasang dengan benar
* Beep 1x panjang, 3x pendek : Keyboard rusak atau tidak terpasang dengan benar
* Beep 1x panjang, 9x pendek : Ada masalah dengan Bios/Bios rusak
* Beep pendek Tak terputus : Ada masalah dengan penerimaan tegangan (power)


Phoenix-BIOS
* Beep 1x-1x-4x : BIOS mengalami kerusakan.
* Beep 1x-2x-1x :Motherboard rusak.
* Beep 1x-3x-1x : Ram rusak atau tidak terpasang dengan benar.
* Beep 3x-1x-1x :Motherboard rusak
* Beep 3x-3x-4x : Graphic card rusak atau tidak terpasang dengan benar.


MENU-MENU PENGATURAN PADA BIOS

Cara Akses BIOS

Untuk mengakses BIOS dapat kita lakukan dengan menekan tombol tertentu (biasanya tombol Delete atau F2) pada Keyboard pada saat pertama kali komputer dinyalakan. Akan terdapat tulisan misalnya "Pres F2 to enter setup", maka langsung saja tekan tombol F2 berulang-ulang.

Cara seting atau konfigurasi BIOS ini berbeda-beda tergantung dari vendor pembuatnya, disini saya akan menampilkan menu-menu pada BIOS yang umum kita temui yaitu Phoenix Award BIOS. Menu utama pada BIOS ini adalah :
1.    Standard CMOS Features, untuk seting tanggal dan melihat hardisk yang terdeteksi, dll.
2.    Advanced BIOS Features, pengaturan boot device priority (pilihan device untuk pertama booting)     
dapat diset disini.
3.    Advanced Chipset Features
4.    Integrated Peripherals
5.    Power Management Setup, pembagian tegangan untuk masing-masing periferal dimana ini sering digunakan untuk overclocking
6.    PnP/PCI Configuration, mengkonfigurasi clock/kecepatan dari setiap perangakat yang terpasang pada port PCI/PnP,misal vga pci ,lancard pci, wirelles port pci, HDMI,dll
7.    PC Health Status, kita bisa cek temperatur dan tegangan dari Power Suplly disini.
8.    Load Fail-Safe Defaults (Load Factory Setting), pilih menu ini untuk mengembalikan seluruh setingan ke mode asalnya (default).
9.    Load Optimized Defaults, mengembalikan settingan optimal yang direkomendasikan oleh bawaan pabrik.
10.    Set Supervisor Password, memberi kata sandi agar tidak sembarangan user mampu mengubah-ubah settingan BIOS
11.    Set User Password,
12.    Save & Exit Setup, menyimpan settingan BIOS lalu keluar.
13.    Exit Without Saving , keluar dari layar bios tanpa menyimpan settingan.




KESIMPULAN :

BIOS (Basic Input Output System) merupakan hal yang sangat vital yang dapat membantu kita saat hendak melakukan troubleshooting pada kerusakan komputer. Seperti misalnya :
a.    Kasus komputer mati total ternyata bisa diatasi dengan cara mereset BIOS komputer,
b.    saat hendak melakukan istallasi windows pengaturan first boot harus diatur terlebih dahulu disini.
c.    Melihat spesifikasi perkakas komputer
d.    bahkan saat mengoptimalkan kinerja komputer yang lebih dikenal dengan overclocking.

Berikut Tabelnya :
MENU
SUB MENU
FUNGSI
ADVANCED BIOS FEATURES
Interupt Mode (PIC/PIC)
PIC = dapat melakukan interrupt sebanyak 16 interupt
APIC = 23 interupt
Untuk menghindari konflik resource pada saat sebagian besar slot PCIdipenuhi oleh periperhal
CPU Fast Strings
Mempengaruhi kinerja cache L1 pada CPU. Ubah settimg menjadiEnabled
MPS Control for OS (1.1/1.4)
Berfungsi jika menggunakan 2 processor atau lebih.
ADVANCED CHIPSET FEATURES
(Kemampuan untuk melakukan tweaking untuk meningkatkan kinerja)
Compatible FPU OPCODE
(Enabled/Disabled)
Melakukan emulasi FPU yang dapat meningkatkan kinerja pada P-4 sehinggga memberikan kompatibilitas yang lebih besar. SetingDisable agar kinerja CPU tidak lambat dalam melakukan kalkulasi.
ATA 66/100 IDE Cable Msg (Enabled/Disabled)
Pilih Enabled. Untuk memilih 40 pin (ATA 66) atau 80 pin (ATA 100) yang berfungsi untuk meningkatkan transfer data.
USB 2.0 HS Refer Voltage (Low/Medium/High/Max)
Hanya tredapat pada board baru untuk meningkatkan kecepatan USB 2.0. pilih Maximum
Delay Prior to Thermal (4/8/16/32)
Hanya ada di P-4. untuk menentukan lama prosessor berada pada modus lambat ketika terjadi overhead (panas berlebih)
Power Management Setup
Mengatur penghematan energi
ACPI Suspend Type, S1 (POS) / S3 (STR)
S1 = PC akan lebih cepat karena hanya Hdisk, CP dan monitor yang dimatikan.
S3 = semua perangkat dimatikan kecuali RAM. Untuk menghemat energi.
S3 lebih rumit dari S1, pilih S1. berlaku hanya pada Win2000 dst.
Frequency/Voltage Control
Mendukung peningkatan kecepatan CPU dan RAM. Peningkatan tegangan listrik dapat membantu mengatasi komponen bermasalah akibat overclocking.
AGPCLK/CPUCLK
Fitur dilengkai dengan “pembagi variable yang dapat mengatur frekuensi antara AGP dan PCI agar tidak bergantung pada FSB. Atur pilihan pada “Fix” agar frekuensi AGP dan PCI selalu tetap pada 33 atau 66 MHz.
Virus Warning (Enabled/Disabled)
Untuk memproteksi virus sebelum booting yang menyerang boot sector. Fasilitas ini dapat menyebabkan kegagalan ada instalasi routin software. Lebih baik diDisable saja
CPU Level 1 Cache (Enable/Disable)
Bermanfaat pada saat overclocking dalam mengidentifikasi penyebab kegagalan overclock. PilihEnable jika melakukan overclock dan pilih Disable jika tidak melakukan overclock.
CPU level 2 Cache (Enable/Disable)
Untuk mendeteksi penyebab kegagalan overclock. PilihDisable agar CPU dapat di-overclock.
CPU L2 cache ECC Checking (Enable/Disable)
Berfungsi untuk pengecekan ECC (Error Correcting Code) jika ada. Enable-kan fungsi ini untuk mendeteksi dan mengoreksi single-bit error data yang disimpan dalam L2 cache. Selain itu, dapat mendeteksi double-bit error tp tidak bisa mengoreksi. ECC bisa membuat system stabil dan reliable, khususnya jika di-overclock. Lebih baik pilih Enable.
Processor Number Feature (Enable/Disable)
Hanya berlaku pada processor P-3. memungkinkan untuk mengecek apakah seri dari P-3 bisa dibaac dari program eksternal. Pilih Disable
Quick Power On Self Test (Enable/Disable)
Meng-enable fitur ini dapat mempersingkat sejumlah tes dan melewati tes-tes yang lain pada saat booting. Sehingga booting menjadi lebih cepat. Lebih baik pilihEnable
Boot Sequence
Menentukan urutan booting.

Daftar Pustaka :
http://hacker-xtx.blogspot.com/2014/04/pengertian-bios-beserta-komponen-dan.html
http://darmachiro.blogspot.com/2013/09/macam-macam-bunyi-beep-sebagai.html
http://kumpulanmateripenting.blogspot.com/2013/04/pengertian-bios-dan-fungsinya.html
http://id.wikipedia.org/wiki/BIOS
http://bestboyz.wordpress.com/trik-komputer/fungsi-menu-pada-bios/

tags : bios adalah, cara kerja bios, cara mengatasi kerusakan bios, macam macam jenis bios, bunyi pada bios, cara memperbaiki bios, cara reset bios, pengertian bios.


READ MORE →

Selasa, 01 April 2014

Membuat Server Google?




Seringkali Google tutup mulut ketika ditanya tentang rahasia arsitektur pelayanan service sebagai searching engine terbaik di dunia. Namun beberapa hari lalu seperti dilansir dari situs Cnet.com Google mengungkap sedikit tentang cikal bakal arsitektur servernya.

Ketika kebanyakan perusahaan membeli server bulit up dari vendor ternama macam Dell, HP, IBM atau Sun Microsystem, Google yang saat ini mempunyai ribuan server bahkan mendesain dan membangun server sendiri sebagai server rakitan seperti yang biasa kita lakukan ketika merakit sebuah komputer dari perpheral yang dijual terpisah.



Server pertama Google adalah komputer dengan tebal 3,5 inchi yang dijadikan 2 unit rak. 2 Prosesor, 2 hard drive, dan delapan slot memory yang ditanam pada motherboard gigabyte yang menemani 2 Prosessor x86 milik AMD dan Intel.

Yang paling mengejutkan adalah sumber tenaga yang saat ini menghabiskan 250 kilowatts dengan 1,160 server dulunya menggunakan baterai 12 volt sebagai tenaga cadangan ketika terjadi masalah dengan sumber tegangan listrik. Mungkin terdengar aneh, bahkan orang orang yang selama ini menjalankan sistem di Google sebagai pekerja tidak hanya terkejut dengan arsitektur tenaga cadangan berupa baterai yang digunakan oleh google namun fakta bahwa pihak Google telah menjadikan hal ini sebagai rahasia selama beberapa tahun. Bahkan desain arsitektur semacam ini telah berlaku selama tujuh generasi terhitung mulai tahun 2005 sampai sekarang.
Dikonfirmasi mengenai tujuan penerapan sistem ini, konsen mengenai masalah penghematan sumber daya energi listrik lah yang menjadi alasan utama. Bahkan dengan penerapan sistem seperti ini pihak Google mengaku telah menghemat biaya operasional yang tidak sedikit. Hasil riset yang dilakukan google jika dibandingkan dengan penggunaan uninterruptible power supplies (UPS), penggunaan baterai akan menghemat sebanyak 8%lebih efisien dari UPS, yakni mendekati 99% efisiensi. Bahkan pengunaan baterai sebagai tenaga cadangan diklaim tidak terdapat energi yang terbuang secara percuma. Jadi sudahkan anda percaya mesin pencari yang mungkin sekarang ini anda gunakan dulunya berjalan di atas tenaga baterai 12 volt ?


READ MORE →