Basic Input Output
System atau sering disebut dengan BIOS
adalah perangkat keras yang automatis ada dan terpasang dalam MOBO (MotherBoard).
Proses pertama yang dilakukan oleh BIOS saat mesin dinyalakan yaitu Power On Self Test (POST),
yaitu proses dimana BIOS melakukan
test atau pengujian terhadap perangkat keras Komputer apakah berjalan dengan
baik atau tidak.
Jika ada komponen yang tidak terdeteksi ataupun rusak maka BIOS akan mengirim sinyal peringatan berupa bunyi “beep” yang berbeda bunyinya pada setiap merk dan juga tergantung pada kerusakannya.
Jika ada komponen yang tidak terdeteksi ataupun rusak maka BIOS akan mengirim sinyal peringatan berupa bunyi “beep” yang berbeda bunyinya pada setiap merk dan juga tergantung pada kerusakannya.
Bunyi “beep” ini sering digunakan oleh para teknisi komputer untuk melakukan Troubleshooting pada kerusakan komputer. Macam – Macam Bunyi “beep” pada setiap merk BIOS :
AMI-BIOS
* Beep 1x : RAM rusak atau tidak terpasang dengan benar.
* Beep 6x : Biasanya menunjukkan keyboard yang rusak, atau
tidak terpasang dengan benar
* Beep 8x : Graphic card rusak atau tidak terpasang dengan
benar pada slot.
* Beep 11x : Checksum-Error. Periksalah baterai CMOS pada
motherboard.
Award-BIOS
* Beep 1x panjang terus menerus : RAM rusak, atau tidak
terpasang dengan benar.
* Beep 1x panjang, 1x pendek : Ada masalah dengan RAM atau
Motherboard
* Beep 1x panjang, 2x pendek : Graphic card rusak atau tidak
terpasang dengan benar
* Beep 1x panjang, 3x pendek : Keyboard rusak atau tidak
terpasang dengan benar
* Beep 1x panjang, 9x pendek : Ada masalah dengan Bios/Bios
rusak
* Beep pendek Tak terputus : Ada masalah dengan penerimaan
tegangan (power)
Phoenix-BIOS
* Beep 1x-1x-4x : BIOS mengalami kerusakan.
* Beep 1x-2x-1x :Motherboard rusak.
* Beep 1x-3x-1x : Ram rusak atau tidak terpasang dengan
benar.
* Beep 3x-1x-1x :Motherboard rusak
* Beep 3x-3x-4x : Graphic card rusak atau tidak terpasang
dengan benar.
MENU-MENU PENGATURAN
PADA BIOS
Cara Akses BIOS
Untuk mengakses BIOS dapat kita lakukan dengan menekan
tombol tertentu (biasanya tombol Delete atau F2) pada Keyboard pada saat
pertama kali komputer dinyalakan. Akan terdapat tulisan misalnya "Pres F2
to enter setup", maka langsung saja tekan tombol F2 berulang-ulang.
Cara seting atau konfigurasi BIOS ini berbeda-beda
tergantung dari vendor pembuatnya, disini saya akan menampilkan menu-menu pada
BIOS yang umum kita temui yaitu Phoenix Award BIOS. Menu utama pada BIOS ini
adalah :
1. Standard CMOS
Features, untuk seting tanggal dan melihat hardisk yang terdeteksi, dll.
2. Advanced BIOS Features, pengaturan boot device priority (pilihan device untuk pertama booting)
2. Advanced BIOS Features, pengaturan boot device priority (pilihan device untuk pertama booting)
dapat diset disini.
3. Advanced Chipset
Features
4. Integrated Peripherals
5. Power Management Setup, pembagian tegangan untuk masing-masing periferal dimana ini sering digunakan untuk overclocking
6. PnP/PCI Configuration, mengkonfigurasi clock/kecepatan dari setiap perangakat yang terpasang pada port PCI/PnP,misal vga pci ,lancard pci, wirelles port pci, HDMI,dll
7. PC Health Status, kita bisa cek temperatur dan tegangan dari Power Suplly disini.
8. Load Fail-Safe Defaults (Load Factory Setting), pilih menu ini untuk mengembalikan seluruh setingan ke mode asalnya (default).
9. Load Optimized Defaults, mengembalikan settingan optimal yang direkomendasikan oleh bawaan pabrik.
10. Set Supervisor Password, memberi kata sandi agar tidak sembarangan user mampu mengubah-ubah settingan BIOS
11. Set User Password,
12. Save & Exit Setup, menyimpan settingan BIOS lalu keluar.
13. Exit Without Saving , keluar dari layar bios tanpa menyimpan settingan.
4. Integrated Peripherals
5. Power Management Setup, pembagian tegangan untuk masing-masing periferal dimana ini sering digunakan untuk overclocking
6. PnP/PCI Configuration, mengkonfigurasi clock/kecepatan dari setiap perangakat yang terpasang pada port PCI/PnP,misal vga pci ,lancard pci, wirelles port pci, HDMI,dll
7. PC Health Status, kita bisa cek temperatur dan tegangan dari Power Suplly disini.
8. Load Fail-Safe Defaults (Load Factory Setting), pilih menu ini untuk mengembalikan seluruh setingan ke mode asalnya (default).
9. Load Optimized Defaults, mengembalikan settingan optimal yang direkomendasikan oleh bawaan pabrik.
10. Set Supervisor Password, memberi kata sandi agar tidak sembarangan user mampu mengubah-ubah settingan BIOS
11. Set User Password,
12. Save & Exit Setup, menyimpan settingan BIOS lalu keluar.
13. Exit Without Saving , keluar dari layar bios tanpa menyimpan settingan.
KESIMPULAN :
BIOS (Basic Input Output System) merupakan hal yang sangat
vital yang dapat membantu kita saat hendak melakukan troubleshooting pada
kerusakan komputer. Seperti misalnya :
a. Kasus komputer
mati total ternyata bisa diatasi dengan cara mereset BIOS komputer,
b. saat hendak
melakukan istallasi windows pengaturan first boot harus diatur terlebih dahulu
disini.
c. Melihat
spesifikasi perkakas komputer
d. bahkan saat
mengoptimalkan kinerja komputer yang lebih dikenal dengan overclocking.
Berikut Tabelnya :
MENU
|
SUB MENU
|
FUNGSI
|
ADVANCED BIOS FEATURES
|
Interupt Mode (PIC/PIC)
PIC = dapat melakukan interrupt sebanyak 16 interupt APIC = 23 interupt |
Untuk menghindari konflik resource pada saat sebagian
besar slot PCIdipenuhi oleh periperhal
|
CPU Fast Strings
|
Mempengaruhi kinerja cache L1 pada CPU. Ubah settimg
menjadiEnabled
|
|
MPS Control for OS (1.1/1.4)
|
Berfungsi jika menggunakan 2 processor atau lebih.
|
|
ADVANCED CHIPSET FEATURES
(Kemampuan untuk melakukan tweaking untuk meningkatkan kinerja) |
Compatible FPU OPCODE
(Enabled/Disabled) |
Melakukan emulasi FPU yang dapat meningkatkan kinerja pada
P-4 sehinggga memberikan kompatibilitas yang lebih besar. SetingDisable agar
kinerja CPU tidak lambat dalam melakukan kalkulasi.
|
ATA 66/100 IDE Cable Msg (Enabled/Disabled)
|
Pilih Enabled. Untuk memilih 40 pin (ATA 66)
atau 80 pin (ATA 100) yang berfungsi untuk meningkatkan transfer data.
|
|
USB 2.0 HS Refer Voltage (Low/Medium/High/Max)
|
Hanya tredapat pada board baru untuk meningkatkan
kecepatan USB 2.0. pilih Maximum
|
|
Delay Prior to Thermal (4/8/16/32)
|
Hanya ada di P-4. untuk menentukan lama prosessor berada
pada modus lambat ketika terjadi overhead (panas berlebih)
|
|
Power Management Setup
|
Mengatur penghematan energi
|
|
ACPI Suspend Type, S1 (POS) / S3 (STR)
|
S1 = PC akan lebih cepat karena hanya Hdisk, CP dan
monitor yang dimatikan.
S3 = semua perangkat dimatikan kecuali RAM. Untuk menghemat energi. S3 lebih rumit dari S1, pilih S1. berlaku hanya pada Win2000 dst. |
|
Frequency/Voltage Control
|
Mendukung peningkatan kecepatan CPU dan RAM. Peningkatan
tegangan listrik dapat membantu mengatasi komponen bermasalah akibat
overclocking.
|
|
AGPCLK/CPUCLK
|
Fitur dilengkai dengan “pembagi variable yang dapat
mengatur frekuensi antara AGP dan PCI agar tidak bergantung pada FSB. Atur
pilihan pada “Fix” agar frekuensi AGP dan PCI selalu tetap pada 33 atau 66
MHz.
|
|
Virus Warning (Enabled/Disabled)
|
Untuk memproteksi virus sebelum booting yang menyerang
boot sector. Fasilitas ini dapat menyebabkan kegagalan ada instalasi routin
software. Lebih baik diDisable saja
|
|
CPU Level 1 Cache (Enable/Disable)
|
Bermanfaat pada saat overclocking dalam mengidentifikasi
penyebab kegagalan overclock. PilihEnable jika melakukan
overclock dan pilih Disable jika tidak melakukan overclock.
|
|
CPU level 2 Cache (Enable/Disable)
|
Untuk mendeteksi penyebab kegagalan overclock. PilihDisable agar
CPU dapat di-overclock.
|
|
CPU L2 cache ECC Checking (Enable/Disable)
|
Berfungsi untuk pengecekan ECC (Error Correcting Code)
jika ada. Enable-kan fungsi ini untuk mendeteksi dan mengoreksi single-bit
error data yang disimpan dalam L2 cache. Selain itu, dapat mendeteksi
double-bit error tp tidak bisa mengoreksi. ECC bisa membuat system stabil dan
reliable, khususnya jika di-overclock. Lebih baik pilih Enable.
|
|
Processor Number Feature (Enable/Disable)
|
Hanya berlaku pada processor P-3. memungkinkan untuk
mengecek apakah seri dari P-3 bisa dibaac dari program eksternal. Pilih Disable
|
|
Quick Power On Self Test (Enable/Disable)
|
Meng-enable fitur ini dapat mempersingkat
sejumlah tes dan melewati tes-tes yang lain pada saat booting. Sehingga
booting menjadi lebih cepat. Lebih baik pilihEnable
|
|
Boot Sequence
|
Menentukan urutan booting.
|
Daftar Pustaka :
http://hacker-xtx.blogspot.com/2014/04/pengertian-bios-beserta-komponen-dan.html
http://darmachiro.blogspot.com/2013/09/macam-macam-bunyi-beep-sebagai.html
http://kumpulanmateripenting.blogspot.com/2013/04/pengertian-bios-dan-fungsinya.html
http://id.wikipedia.org/wiki/BIOS
http://bestboyz.wordpress.com/trik-komputer/fungsi-menu-pada-bios/
tags : bios adalah, cara kerja bios, cara mengatasi kerusakan bios, macam macam jenis bios, bunyi pada bios, cara memperbaiki bios, cara reset bios, pengertian bios.
tags : bios adalah, cara kerja bios, cara mengatasi kerusakan bios, macam macam jenis bios, bunyi pada bios, cara memperbaiki bios, cara reset bios, pengertian bios.